Jumat, 12 Desember 2008

KEGIATAN PENGHAMBAT DEMENSIA

Senam Lansia
Kegiatan Penghambat Demensia
BANTUL, KOMPAS - Lebih dari 5.000 warga lanjut usia Bantul mengikuti gebyar senam bugar lansia, Minggu (15/7). Kegiatan senam tersebut dirasa efektif untuk menghambat munculnya penyakit demensia alias pikun.
Acara senam lansia yang berlokasi di Lapangan Trirenggo, Bantul, ini dimulai sejak pukul 07.30. Dengan dipandu beberapa instruktur, para peserta senam yang rata-rata berusia di atas 45 tahun tersebut terlihat bersemangat saat menggerakkan anggota tubuhnya.
Uniknya, tidak semua peserta melakukan senam dengan memakai pakaian olahraga, melainkan terbalut dalam busana kebaya dan kain batik. Memang, sekitar 80 persen dari peserta senam ini adalah kaum wanita.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bantul Siti Noor Zaenab, kegiatan senam ringan seperti ini amat baik jika dilakukan secara rutin oleh para lansia. Sebab, dengan menggerakkan anggota tubuh secara teratur, kestabilan metabolisme tubuh dan kemampuan berpikir akan senantiasa terjaga.
"Lansia pun akan terhindar dari penyakit demensia. Tetapi, olahraga saja tidaklah cukup, lansia harus selalu berpikir positif dan makan makanan bergizi," ucap Siti. Berat badan
Siti menambahkan, guna memenuhi dua kebutuhan terakhir ini, Pemerintah Kabupaten Bantul tengah menggiatkan program Posyandu Lansia. Seperti pada posyandu biasa, pemantauan kecukupan gizi, keseimbangan berat badan, dan deteksi penyakit para lansia akan dilakukan pada posyandu ini.
Dalam kata sambutannya pada pembukaan senam lansia, Ketua Tim Penggerak PKK Bantul Ida Idham Samawi mengatakan bahwa penggiatan program Posyandu Lansia saat ini masih terkendala dana. Akibat keterbatasan tersebut, belum semua lansia di Bantul bisa mengakses pelayanan kesehatan ini.
Masalah ini segera mendapat tanggapan positif dari Bupati Bantul Idham Samawi. Ia berjanji akan menganggarkan dana bantuan bagi Posyandu Lansia pada APBD 2008 nanti.
"Dengan memberi perhatian khusus bagi kesehatan lansia berarti juga membuka kesempatan mereka berkarya secara lebih luas," tutur Idham.
Siti menambahkan, kebutuhan Posyandu Lansia di Bantul memang cukup penting, mengingat angka harapan hidup di DIY terus naik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY, angka harapan hidup 2004 mencapai usia 72,6 tahun, sementara pada 2005 naik menjadi 72,9 tahun. (YOP)

Tidak ada komentar: